Branding Via Social MediaPenulis: Dhiah Vierda. Disunting oleh: Yoansevin Kansil. 6 Juli 2020.
Selama beberapa bulan terakhir ini, pandemi COVID-19 mengubah pola di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, bisnis, sosial, pendidikan, politik dan teknologi. Berbagai hal dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi warga dari paparan virus COVID-19, seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), himbauan agar tetap di rumah, pembatasan fisik dan sosial di tempat-tempat umum, bekerja di rumah (work from home) dan kegiatan belajar mengajar melalui online. Sehingga terjadi lonjakan pemakaian internet saat pandemi. Menurut Statista, banyak warga dari negara-negara maju memilih melakukan transaksi online untuk membeli keperluan sehari-hari melalui online daripada offline.
Di Indonesia, cara bertransaksi masyarakat juga berubah. Menkominfo, Johnny G. Plate menyatakan bahwa ada pergeseran penggunaan internet dalam masyarakat Indonesia. Jika sebelumnya internet banyak dipakai di gedung sekolah dan perkantoran, sekarang perumahan dan pemukiman. Ini yang perlu diperhatikan oleh para pelaku bisnis bahwa perubahan pola penggunaan internet pada masyarakat dapat menjadi strategi branding.
Selama belum ditemukan vaksin dan obat untuk COVID-19, banyak orang akan memutuskan untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Meskipun sudah masuk era New Normal, aktivitas branding melalui sosial media masih perlu diperhatikan.
Dengan meningkatnya penggunaan internet saat pandemi, brand fashion lokal asal Bandung GVFI yang didirikan oleh Bisma, basis band Roket Rokers pada tahun 2012. GVFI sendiri mempunyai identitas brand yang mengusung tema pantai pada setiap produknya. Selama pandemi ini, brand GVFI banyak melalukan campaign digital melalui konten media sosial agar dapat melakukan engagement dengan customer. GVFI mengunggah secara rutin instastory dan feed di Instagram dan Twitter. Selain itu, brand ini banyak memberikan diskon di berbagai marketplace.
Engagement brand pada sosial media itu penting di masa pandemi ini agar customer dan calon customer mengenal siapa brand dan apa saja yang dijual oleh brand tersebut. Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan keterikatan emosional antara brand dan customer.

Penulis: Dhiah Vierda. Disunting oleh: Yoansevin Kansil. 7 Juli 2020.
Awal mula pengguna TikTok dicibir sebagai anak alay dan tidak berkelas. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2019, TikTok menjadi aplikasi paling banyak diunduh kedua setelah WhatsApp. Tidak hanya itu, TikTok menjadi aplikasi non-gaming dengan pendapatan tertinggi ke-7. Awalnya pengguna menggunakan TikTok ini awalnya untuk lipsync dan unjuk kebolehan menari, sekarang mulai bergeser mulai dari tutorial, personal branding, sampai memberikan kalimat-kalimat positif. Dengan pembuatan video yang mudah di TikTok membuat aplikasi ini cepat diminati banyak orang. Apalagi sejak pandemi COVID-19, banyak kegiatan yang dilakukan di rumah, dan TikTok menjadi sesuatu yang menghibur.
Dengan 800 juta pengguna TikTok di tahun 2020, membuat aplikasi ini banyak dilirik oleh brand. Dengan menggunakan hastag atau tagar (#), pemilik brand mengadakan campaign di TikTok untuk meningkatkan brand awareness.
NBA yang merupakan liga basket bergengsi di dunia menggunakan TikTok untuk menayangkan potongan-potongan adegan pada saat pertandingan. Disini NBA berhasil menggunakan TikTok untuk membangun hubungan emosional dengan audience untuk merasakan momen-momen tersebut.
Brand Guess menggunakan campaign #inmydenim dan meng-endorse artis-artis untuk menggunakan denim. Konsep campaign ini adalah untuk menunjukkan style OOTD dan rasa percaya diri pemakai denim. Video yang diawali dengan penampilan lusuh, kemudian berubah menjadi percaya diri dan merasa keren menggunakan denim Guess.
Tidak hanya itu, banyak lagu-lagu lama penyanyi mulai hits kembali yang dipopulerkan di TikTok. Seperti lagu Playdate – Melanie Martinez dan Bagaikan Langit – Potret. Banyak lagu di remix ulang untuk mendulang kembali popularitas melalui TikTok. Ini menunjukkan bahwa platform TikTok dapat menjadi peluang bagi brand untuk meningkatkan brand awareness.
Mengapa Anda Memerlukan Branding Agency?Penulis: Dhiah Vierda. Disunting oleh: Yoansevin Kansil. 21 Juli 2020.
Mendapatkan perspektif ide baru dari orang luar Perusahaan. Walaupun Anda mempunyai internal marketing team atau creative team, bekerjasama dengan branding agency dapat memberikan ide-ide segar. Untuk mendapatkan ide yang baru dan fresh yang objektif dari dalam Perusahaan itu terkadang sulit karena terbentur dengan “rasa takut” kepada atasan.
Dapat membentuk image perusahaan yang berbeda dengan yang lain. Persaingan bisnis di era digital saat ini sangat kompetitif. Perusahaan memerlukan bantuan dari branding agency untuk membentuk image yang baik. Dengan bekerjasama dengan branding agency, perusahaan mendapatkan insight tentang bagaimana membentuk image Perusahaan dari ahlinya.
Dapat membantu Anda untuk tetap fokus kepada tujuan branding. Perusahaan yang tidak mempunyai visi, misi dan nilai jelas akan cenderung akan stagnan. Karena mereka tidak tahu akan kemana arah Perusahaannya berjalan. Branding agency membantu Anda untuk tetap fokus kepada tujuan branding agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Tanpa guideline yang jelas, Perusahaan akan cenderung berjalan mengikuti keinginan pribadi pemimpinnya.
Dapat membantu karyawan untuk fokus kepada tujuan branding. Pentingnya reputasi yang baik untuk Perusahaan perlu dipahami oleh karyawan karena karyawan adalah bagian terpenting dalam Perusahaan dalam menjalankan branding. Budaya perusahaan yang baik akan menyebabkan suasana kerja yang baik. Sehingga karyawan akan loyal dan tidak segan mengeluarkan pernyataan-pernyataan baik tentang Perusahaan.
Menghemat waktu. Membangun brand bersama dengan orang yang berpengalaman akan lebih jelas, cepat dan tertata pengerjaannya dibandingkan dengan orang yang belum berpengalaman. Hal ini tentu tidak terlepas dari kerjasama yang sehat bersama Perusahaan yang bersangkutan.

Penulis: Dhiah Vierda. Disunting oleh: Yoansevin Kansil. 5 Agustus 2020.
Yang pertama kali kita pikirkan saat mendengar kata “brand” adalah merk. Atau mungkin apa yang ada dalam bayangan kita itu logo, warna, tagline, dan sebagainya. Menurut Subiakto, pakar branding, brand adalah hubungan emosi antara konsumen dengan produk Anda melalui pengalaman pertamanya yang berkesan. “BRAND itu ibarat CINTA, pandangan pertama dan pengalaman pertama harus menimbulkan kesan yang tak terlupakan” (https://gegeriyadi.com/brand-itu-apa/). Sedangkan branding didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand. Oleh karena itu, brand harus bisa menghadirkan emosi, kejutan, ekspektasi pada pengalaman pertama konsumen pada produk Anda.
Jenis-jenis branding:
Penulis: Dhiah Vierda. Disunting oleh: Yoansevin Kansil. 20 Agustus 2020.
PEMBERIAN IDENTITAS
Pemberian identitas ini yang akan membedakan produk Anda dengan produk yang lainnya. Dengan proses branding yang baik, maka calon customer dapat mengenali keunggulan dan perbedaan produk Anda.
MENYAMPAIKAN NILAI PRODUK
Dalam proses branding, adanya penyampian pesan kepada target market tentang produk. Nilai-nilai yang ada dalam produk yang akan mempengaruhi target market untuk membeli.
SARANA KOMUNIKASI KEPADA PELANGGAN
Disini Anda dapat menggunakan social media untuk menyampaikan pesan kepada target market dan pelanggan. Anda dapat memberitahukan jika akan ada launching produk baru, perubahan packaging sampai menyampaikan manfaat produk.
MEMBANGUN KREDIBILITAS DAN PERSEPSI
Dengan terus-menerus memberikan pesan kepada masyarakat tentang image produk Anda, tanpa sadar akan membentuk persepsi produk. Selain itu, secara konsisten melakukan aktivitas branding, dapat membangun kredibilitas diiringi dengan testimonial yang baik dari masyarakat.

Penulis: Dhiah Vierda. Disunting oleh: Yoansevin Kansil. 30 Juli 2020.
“If each of us hires people who are smaller than we are, we shall become a company of dwarfs. But if each of us hires people who are bigger than we are, we shall become a company of giants.” – David Ogilvy
Dari kalimat ini, kita tahu bahwa karyawan memegang peranan penting bagi perusahaan. Banyak perusahaan rela menggelontorkan dana besar yang hanya fokus terhadap produk, tanpa melihat pentingnya budaya kerja yang baik. Karyawan yang memiliki tingkat kreatifitas tinggi dan motivasi yang baik akan menjadi aset penting bagi perusahaan. Perusahaan yang mempunyai budaya kerja tidak baik, seperti: tingginya tingkat keluar masuk karyawan dan situasi kerja yang tidak menyenangkan akan membuat perusahaan mempunyai reputasi yang buruk. Perusahaan tidak akan ingin kehilangan karyawan-karyawan terbaiknya. Karena dengan adanya tawaran yang menggiurkan dan perusahaan lain, karyawan akan mudah pindah bekerja di perusahaan lain.
“Building Strong Families Since 1871” merupakan tagline yang kemudian diimplementasikan kedalam budaya perusahaan Frisian Flag. Nilai-nilai perusahaan yang erat hubungannya dengan kekeluargaan, menghasilkan susunan unik tiap team. Layaknya “Keluarga Cemara”, masing-masing individu dalam team mempunyai peran masing-masing. Ada yang berperan sebagai ayah, ibu, kakak, dan adik. Suasana hangat itulah yang membuat turn over Corporate Affair team di Frisian Flag rendah. Hal itu dibuktikan dengan karyawan bertahan kerja lebih dari sepuluh tahun. Hampir seluruh tim berasal Gen X dan mempunyai kesamaan suka bercanda. Latar belakang umur yang tidak terlalu jauh, menciptakan suasana kantor penuh dengan gelak tawa.
Dengan nilai-nilai kekeluargaan tersebut, tim dapat mampu melewati krisis yang dihadapi oleh perusahaan. Saat terjadi krisis, tiap orang yang berada di dalam tim berinisiatif untuk saling membantu agar masalah ini dapat terlewati.
Corporate Affair dapat merancang strategi dan program untuk mencegah adanya krisis. Sejumlah program tersebut mendapatkan penghargaan seperti “Indonesia’s PR of The Year 2019” dari Majalah MIX MarComm, “Green Industry 2019 Award”, “Halal Award 2019”, “Mitra Bakti Husada Award”, “Corporate Center for Enterpreneurship, Change and Third-Sector Award 2019”, “Universitas Indonesia Awarding Night 2019”, dan “Indonesia Most Chosen Brand 2019”.

Penulis: Dhiah Vierda. Disunting oleh: Yoansevin Kansil. 30 Juli 2020.
IDENTIFIKASI – Lakukan identifikasi secara mendalam mengenai Perusahaan Anda: SWOT (strength, weakness, opportunity, threat), visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.
BUDAYA APRESIASI – Membangun budaya kerja yang dapat mengapresiasi karyawan. Contohnya: tidak ada kepemimpinan otoriter, pemberian program pelatihan pengembangan diri, keleluasaan jam kerja, pemberian insentif atau reward atas prestasi yang dicapai.
KEJUJURAN – Kerjasama yang baik dapat terjadi bila budaya kejujuran ditanamkan dan dilaksanakan dalam Perusahaan. Apabila terbiasa dilakukan di dalam Perusahaan, karyawan juga akan melakukannya ketika bekerjasama dengan pihak luar Perusahaan. Hubungan yang baik karena kejujuran tentu mendatangkan keuntungan bagi Perusahaan.
LOYALITAS – Menciptakan hubungan eosional yang baik antara karyawan dan Perusahaan. Sehingga mereka dapat memberikan pesan-pesan positif mengenai Perusahaan kepada masyarakat tanpa diminta. Hal ini dapat dibangun ketika rasa aman dan nyaman telah terbangun antara karyawan dengan Perusahaan.

Persaingan bisnis di era digital ini jauh lebih kompetitif dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Dengan banyaknya kompetitor di bidang yang sama, mau tidak mau perusahaan harus kreatif agar dapat bertahan di dalam dunia bisnis. Untuk dapat mudah diingat oleh customer, perusahaan perlu menciptakan pengalaman-pengalaman unik kepada mereka. Pengalaman unik tersebut dapat kita sebut brand experience. Pengalaman unik tersebut yang akan membentuk ikatan emosional customer kepada produk. Semakin banyak panca indera konsumen yang kita mainkan dalam brand experience, semakin kuat pula ikatan emosional yang terjalin. Tidak terlupakannya pengalaman bersama brand itu, maka persepsi akan brand tersebut terbentuk. Sehingga pengalaman yang dirasakan akan semakin personal.
Kita dapat melihat brand experience yang ada pada coffee shop. Beberapa coffee shop di Indonesia mulai banyak yang memperhatikan interior dan eksterior desain. Salah satunya Thirty Three Brew merupakan salah satu coffee shop terkenal di Surabaya. Coffee shop ini mempunyai dua lokasi, terletak di Jalan Opak dan Jalan Tunjungan. Masing-masing lokasi mempunyai desain interior dan eksterior yang berbeda. Coffee shop yang terletak di Jalan Tunjungan, desainnya lebih cenderung minimalis putih, sedangkan yang ada di Jalan Tunjungan lebih colorful. Tidak hanya itu saja, siapa saja yang datang kedua lokasi coffee shop tersebut akan ingin melakukan sesi foto.
Selain itu test drive menjadi salah satu kanal komunikasi yang dinilai efektif untuk membangun brand experience. Tak heran, jika test drive menjadi agenda wajib bagi produsen otomotif ketika ingin memperkenalkan produk terbarunya, baik kepada public maupun media. Karena pada saat melakukan test drive, calon konsumen akan merasakan terlebih dahulu bagaimana nyamannya berkendara dengan mobil tersebut.
Manfaat jika perusahaan dapat mengoptimalkan brand experience:

Banyak perusahaan yang mengatakan bahwa mereka peduli dengan para konsumen. Kalimat ini banyak menjadi misi perusahaan dan banyak ditulis di website dan banyak media sosial perusahaan lainnya. Pertanyaan selanjutnya untuk perusahaan adalah berapa banyak perusahaan yang benar-benar peduli dengan konsumen?
Menurut penelitian yang diadakan oleh HubSpot, sebanyak 42% perusahaan tidak melakukan survei dan tidak mengumpulkan feedback dari konsumen. Bagaimana perusahaan dapat bicara bahwa mereka peduli dengan konsumen jika pada kenyataannya mereka mau melakukan interaksi dengan konsumennya? Perusahaan perlu belajar untuk fokus terhadap konsumen dan tahu bagaimana perasaan mereka terhadap produk, pelayanan dan perusahaan Anda.
Hubspot menemukan bahwa 69,5% sales berasal dari ulasan media sosial dan informasi dari mulut ke mulut. Hal itu dapat kita lihat bahwa perusahaan perlu membangun komunikasi dan hubungan emosional dengan para konsumen. Sedangkan 76,2% para ahli di bidang customer service mengatakan konsumen sekarang jauh lebih mau mencari informasi sendiri. Konsumen yang cerdas akan menaruh harapan tinggi pada perusahaan.
Konsumen sekarang jauh lebih mudah memberikan informasi kepada calon konsumen yang lainnya tentang produk atau perusahaan melalui media sosial. Informasi yang dibagikan konsumen dapat berupa informasi yang baik dan buruk tentang produk, pelayanan, dan perusahaan. Sangat bahaya jika perusahaan tidak dapat memberikan customer experience yang baik.
Sebelum melakukan transaksi, konsumen biasanya melakukan riset secara online, antara lain:
Saat perusahaan dapat menciptakan peluang membuat konsumen menjadi bahagia, mereka tidak akan segan-segan untuk memberikan ulasan di media sosial atau bahkan memberikan rekomendasi kepada orang lain. Saat orang lain tertarik kepada ulasan produk perusaahaan Anda dari konsumen, maka besar kemungkinan mereka akan membeli. Ulasan baik produk dari konsumen membuat orang lain percaya kehebatan produk Anda. Begitu pula dengan ulasan yang buruk dari konsumen, membuat orang lain tidak percaya kepada produk dan perusahaan Anda.